Cara Ternak Lovebird Paling Mudah Untuk Pemula

Cara beternak burung Lovebird yang paling mudah untuk para pemula.

Burung Lovebird adalah salah satu burung yang paling banyak penggemarnya. Selain harga yang terbilang stabil, mudah dalam perawatan, serta salah satu burung yang tahan terhadap segala cuaca. Jenis bulunya yang beraneka ragam, membuat burung ini tidak hanya digemari oleh kaum laki-laki saja, namun kaum wanita juga banyak yang menggemari dan memelihara Lovebird sebagai sarana hobby. 

Tentu saja, pangsa pasar untuk burung Lovebird tidak pernah berhenti, dan terus maju dari tahun ke tahun. Jika Anda adalah salah satu penggemar Lovebird, tidak ada salahnya untuk mencoba peruntungan, dari hobby memelihara bisa jadi ajang untuk meraup keuntungan.
Namun, semua pada awalnya adalah belajar. 

Nah, jika Anda ingin mencoba membudi-dayakan Lovebird ini, berikut cara ternak Lovebird yang paling mudah untuk para pemula.

kicaupetzone.com
Lovebird

1). Membedakan Jantan dan Betina

Lovebird merupakan jenis burung monomorfik, artinya susah untuk dibedakan jenis kelaminnya. Apalagi jika burung masih kecil atau remaja. Para penjual atau breeder pun kadang kesulitan untuk menentukan mana yang jantan dan mana yang betina.
Untuk bisa mengenalinya, bisa dengan cara memasukkan sekelompok Lovebird dalam satu sangkar penangkaran. Lovebird yang sudah mulai dewasa akan saling mencari jodohnya sendiri. 
Amati perilaku sehari-hari mereka, jika ada dua Lovebird yang mulai sering saling berdekatan dan saling suap (atau dikatakan loloh-lolohan), bisa dipastikan mereka sudah satu jodoh, jantan dan betina.

Namun, adakalanya Lovebird yang sudah berteman akrab juga menunjukkan sikap saling berdekatan layaknya sejodoh, meskipun mereka sesama jantan atau sesama betina. Dan bisa jadi diantara mereka ada yang mengeluarkan telur, namun jika diamati dengan seksama, telur-telur ini tidak berisi atau kosong (tanpa benih).
Jika sudah demikian, Anda bisa mencari jalan keluar dengan memisahkan dan mencarikan jodoh yang sesuai.

Sebagai masukan untuk mengetahui jantan atau betina :

A. Jantan :
Lovebird jantan memiliki ciri-ciri kepala kecil dan tubuh yang langsing dan panjang. Bulu ekor lurus dan lancip. Lovebird jantan juga bisa dilihat dari perilakunya yang kurang agresif.

B. Betina :
Kebalikan dari Lovebid jantan. Lovebird betina mempunyai ciri-ciri kepala yang lebih besar, dengan badan lebih pendek dan besar. Kaki lebih kecil dari jantan, dan bulu ekornya tidak lancip. Kelamin Lovebird betina terlihat menggelembung atau ngantong.
Lovebird betina memiliki perilaku yang agresif, terutama saat sudah memasuki masa kawin.

Usia Lovebird yang sudah produktif dan siap kawin setidaknya 6 bulan.

2). Sangkar untuk produksi

Saat Lovebird sudah menemukan jodohnya, maka yang harus dilakukan adalah memisahkan pasangan Lovebird ini dari koloninya, ke dalam sangkar tersendiri supaya bisa siap untuk berproduksi.
Untuk pemula, bisa menggunakan sangkar persegi dengan dilengkapi kotak sarang (glodok) dan bahan untuk sarang.


kicaupetzone.com
Sangkar Persegi
kicaupetzone.com
kotak sarang (glodok)

*) Letakkan kotak sarang untuk bertelur (glodok) di sudut sangkar. 

*) Taruh beberapa bahan untuk sarana meletakkan telur. Bisa menggunakan serat nanas yang banyak dijual di toko pakan burung. Atau Anda juga bisa menggunakan kulit jagung (klobot jagung) untuk digunakan sebagai sarang.

*) Jika Anda ingin menggunakan klobot jagung, cuci dahulu untuk menghilangkan bekas-bekas pestisida yang biasanya ada pada tanaman jagung. Setelah itu jemur sampai kering, dan pilah-pilah (suwir-suwir) klobot jagung yang sudah kering. Letakkan di atas sangkar atau glodok. Biasanya, Lovebird akan menata sendiri sarangnya.

*) Pada dasarnya, burung cinta ini sangat rajin dalam menata sarang. Namun, jangan memberikan sarang yang terlalu banyak, supaya tidak menumpuk di dalam kotak sarang.


kicaupetzone.com

3). Pakan dan Gizi

Saat ingin beternak Lovebird, usahkan untuk memberikan pakan yang bergizi.
Berikan makanan Lovebird sehari-hari, bisa ditambah dengan sayuran yang cocok dan disukai Lovebird, misalnya Jagung manis dan juga kangkung. Dua macam sayuran ini sangat baik untuk masa produksi. Berikan sayuran ini secara bergantian.
Baca juga : Cara pemberian pakan dan perawatan Lovebird yang baik dan benar

4). Perhatikan kebersihan dan Kelembaban Sarang

Sangat penting untuk selalu memantau kebersihan sarang. Supaya induk dalam masa bertelur ataupun mengasuh anaknya merasa tenang dan nyaman. Anak Lovebird yang baru menetas juga akan terjaga kesehatannya.
Saat anak Lovebird sudah mulai tumbuh bulu jarum, bisa memindahkan ke tempat lain bersama induknya, lalu bersihkan kandang dari kotoran yang sudah menumpuk. Cuci kotak sarang dengan menggunakan cairan desinfektan atau sabun lalu jemur, atau hanya mengelapnya saja juga bisa. 
Jika perlu, semprotkan obat anti kutu pada kotak sarang.

Kelembaban sarang juga tak kalah penting. Lovebird yang sedang bertelur atau mengerami telurnya sangat tidak tahan terhadap cuaca panas. Jadi pastikan sarang Lovebird berada pada ruangan yang lembab. Jika suhu ruangan panas, bisa berdampak pada telur-telur yang gagal menetas. Indukan pun juga akan gagal dalam mengeluarkan telur.
Usahakan sangkar burung berada di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang lancar.

5). Masa Bertelur, Mengeram, dan Meloloh Anakan

Burung Lovebird yang sudah berjodoh dan masuk masa birahi, akan rajin dalam membuat sarang dan akan sering masuk ke kotak sarang. Perkawinan Lovebird bisa mencapai 10 menit. Dan telur yang dihasilkan biasanya antara 3-5 telur. Pada kondisi telur yang bagus, dan kelembaban yang cukup, telur bisa menetas 3-4 telur.
Jika indukan betina sudah sering berada di dalam kotak sarang setelah masa kawin, bisa dipastikan betina sedang dalam masa mengeram. Lovebird termasuk burung yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap pasangan atau bisa dikatakan setia.
Sehingga Lovebird jantan biasanya yang akan bertugas meloloh betina saat masa mengeram.
Masa mengeram burung cinta ini sekitar 18-20 hari.

Tips : 
Lovebird yang sedang bertelur atau mengeram, kadangkala tidak suka diganggu atau diusik. Jadi jangan sering membuka kotak sarang, meskipun hanya sekedar ingin melihat. Karena ini akan membuat indukan merasa tidak nyaman.
Karena dari pengalaman saya pribadi, ketika kita membuka kotak sarang, maka indukan/ betina tidak mau mengerami telurnya lagi. Sehingga dipastikan telur-telur tidak akan menetas. 
Jika ingin membuka sarangnya, tunggu sampai anakan menetas.

Jika Anda telah berhasil dan sukses dalam menghasilkan anakan Lovebird, selanjutnya Anda bisa mulai membudidayakan si burung cinta ini dengan memilih indukan yang lebih berkualitas dengan warna-warna pilihan.

Demikian sedikit info mengenai cara ternak burung Lovebird untuk pemula, dan semoga bisa membantu memberikan masukan dan wawasan.

Share this

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
Juli 25, 2016 5:22 PM delete

Ijin mampir di blog sahabat yang keren ini...

sharing seputar artikel burungnya sangat bermanfaat, terus update informasi terbaru ya...

jangan lupa kunjungi juga blogku: lovebird blorok

Reply
avatar
Juli 25, 2016 6:07 PM delete

Terima kasih atas kunjungannya mbak Risa Maritania..
Saya sudah berkunjung ke blognya mbak Risa, tapi mau komen kok tidak menemukan kolom komentar, hehe...
Blognya mbak Risa juga keren, mengupas tuntas tentang lovebird
Salam dan sukses

Reply
avatar

Pertanyaan dan komentar Anda akan segera muncul setelah ditinjau, dan akan segera kami balas. Terima kasih. EmoticonEmoticon