Adakalanya Anda pasti pernah melihat burung kesayangan suka mencabuti bulu badan ataupun ekornya. Sehingga burung tampak tidak sehat dan brondol di bagian ekornya serta terlihat patah-patah.
Gejala seperti ini seringkali terjadi karena gangguan kutu. Namun jika pemberian obat kutu sudah dilakukan tapi burung tetap berlanjut dalam mencabuti bulu ekornya, ini berarti ada indikasi penyakit atau gangguan lain yang harus segera diatasi.
Gejala nyabuti bulu ekor sering terjadi pada burung pemakan serangga, misalnya Kacer, cendet, cucak rowo, murai batu dan burung ocehan lainnya. Penyakit ini tidak sama dengan penyakit feather pickingyang yang terjadi pada burung paruh bengkok. Tetapi gejala mencabuti bulu ekor pada burung bisa disebabkan oleh gangguan pada kelenjar uropygialis (daerah brutu) karena kekurangan asam amini, vitamin D dan vitamin E dalam jangka waktu yang lama.
Untuk mengatasi gangguan tersebut, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan :
1. Saat burung waktunya diberi makan jangkrik, terlebih dulu olesi jangkrik dengan vitamin E (misalnya Natur-E yang bisa dibeli di apotik). Lakukan setiap kali Anda memberikan makan jangkrik pada burung setiap pagi dan sore.
2. Setiap hari air minum burung perlu diberi tambahan vitamin, misalnya Vitalur yang mengandung zat penumbuh bulu serta memiliki komposisi vitamin D dan E, dan sangat baik untuk membantu mempertahankan daya tahan tubuh burung.
Kombinasi pemberian Vitalur dan Natur-E yang diberikan selama 14 sampai 21 hari akan dapat menghilangkan gangguan mencabuti bulu ekor pada burung ocehan.
3. Supaya burung ocehan tetap memiliki volume suara tembus dan mengkristal, bisa diberikan juga suplemen gacor selama 14 hari dalam air minumnya.
Untuk mempercepat masa pemulihan burung, sebaiknya beri pakan berupa jangkrik, kroto, ulat hongkong dan diberikan secara bergantian dalam jumlah yang tidak dibatasi sampai burung terlihat kenyang.
Gejala seperti ini seringkali terjadi karena gangguan kutu. Namun jika pemberian obat kutu sudah dilakukan tapi burung tetap berlanjut dalam mencabuti bulu ekornya, ini berarti ada indikasi penyakit atau gangguan lain yang harus segera diatasi.
Gejala nyabuti bulu ekor sering terjadi pada burung pemakan serangga, misalnya Kacer, cendet, cucak rowo, murai batu dan burung ocehan lainnya. Penyakit ini tidak sama dengan penyakit feather pickingyang yang terjadi pada burung paruh bengkok. Tetapi gejala mencabuti bulu ekor pada burung bisa disebabkan oleh gangguan pada kelenjar uropygialis (daerah brutu) karena kekurangan asam amini, vitamin D dan vitamin E dalam jangka waktu yang lama.
Tips mengatasi burung yang suka mencabuti bulu ekor
Untuk mengatasi gangguan tersebut, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan :
1. Saat burung waktunya diberi makan jangkrik, terlebih dulu olesi jangkrik dengan vitamin E (misalnya Natur-E yang bisa dibeli di apotik). Lakukan setiap kali Anda memberikan makan jangkrik pada burung setiap pagi dan sore.
2. Setiap hari air minum burung perlu diberi tambahan vitamin, misalnya Vitalur yang mengandung zat penumbuh bulu serta memiliki komposisi vitamin D dan E, dan sangat baik untuk membantu mempertahankan daya tahan tubuh burung.
Kombinasi pemberian Vitalur dan Natur-E yang diberikan selama 14 sampai 21 hari akan dapat menghilangkan gangguan mencabuti bulu ekor pada burung ocehan.
3. Supaya burung ocehan tetap memiliki volume suara tembus dan mengkristal, bisa diberikan juga suplemen gacor selama 14 hari dalam air minumnya.
Untuk mempercepat masa pemulihan burung, sebaiknya beri pakan berupa jangkrik, kroto, ulat hongkong dan diberikan secara bergantian dalam jumlah yang tidak dibatasi sampai burung terlihat kenyang.
Pertanyaan dan komentar Anda akan segera muncul setelah ditinjau, dan akan segera kami balas. Terima kasih. EmoticonEmoticon